Gunung Kelud merupakan gunung berapi paling aktif di Indonesia dan memiliki segudang keindahan alam yang bisa kita nikmati. Gunung kelud ini terletak di 3 Kabupaten di Jawa Timur , yaitu Kabupaten Kediri, Blitar dan Malang, dengan jarak terdekat sekitar 30 km dari pusat kota Kediri. Obyek wisata andalan kota Kediri ini memang menjadi salah satu tujuan objek wisata gunung yang sangat indah di Jawa Timur selain objek wisata Gunung Bromo, Kawah Ijen atapun objek wisata Gunung Semeru.
Kali ini saya akan share pengalaman selama mengunjungi tempat wisata di Kota Kediri yaitu Gunung Kelud
Berwisata ke Gunung kelud tidak mengenal rasa bosan, pertanggal saya menulis artikel ini, saya sudah berkunjung ke Gunung Kelud 3 kali, yang pertama tanggal 24 januari 2012, saat itu menyempatkan mampir ke gunung berapi ini setelah berkunjung dari Pantai Klayar di Kota Pacitan sebelum balik ke Surabaya, yang kedua tanggal 26 maret 2013 dengan tujuan tunggal ke Gunung Kelud untuk hunting photo, dan yang ketiga 11 agustus 2013 disaat liburan lebaran, masih teringat kondisi saat itu sangat ramai pengunjung. Photo Gunung Kelud yang saya tampilkan di artikel ini adalah foto yang saya ambil sebelum Gunung Kelud ini meletus pada tanggal 13 februari 2014.
Hotel atau penginapan di sekitar Gunung Kelud . Setelah sampai di Kota Kediri sore hari, saat itu saya menemukan penginapan atau hotel di Jalan Dhoho Kediri sebelum berkunjung ke Gunung Kelud keesokan harinya. Saya memutuskan untuk menginap dahulu di kota ini karena ingin merasakan suasana kota Kediri di malam hari terutama berkunjung di Jalan Dhoho. Jalan Dhoho ini layaknya Jalan Malioboro di Yogyakarta, namun versi Kediri . Berbagai pertokoan maupun hotel berjajar sepanjang Jalan Dhoho.Ada toko pakaian, aneka kerajinan dan swalayan. Tidak lupa berbagai makanan khas Kediri juga terpampang sepanjang jalan ini. Termasuk di antaranya adalah pecel tumpang. Sembari makan pecel tumpang kita bisa menikmati lalu lalang kendaraan yang berjalan lambat di sepanjang Jalan Dhoho. Pecel tumpang Jalan Dhoho biasanya mulai digelar pukul 15.00 WIB sampai tengah malam. Jangan anggap bahwa pecel tumpang di sini disajikan di dalam ruang lengkap dengan tempat duduk seperti apa yang kita bayangkan. Pembeli hanya disediakan tikar plastik atau karpet dan bebas memilih tempat duduk lesehan. Bisa di depan pertokoan yang tutup, trotoar maupun di manapun di sepanjang Jalan Dhoho.
Setelah makan pagi dan check out dari hotel, petualangan ke Gunung Kelud dimulai. Dari hotel di pusat kota Kediri, Gunung Kelud berjarak sekitar 30 km. Banyak sekali petunjuk jalan di Kota Kediri yang mengarahkan kita ke lokasi wisata Gunung Kelud, jadi tinggal mengikuti petunjuk arahnya saja untuk sampai ke gunung berapi tersebut. Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam, akhirnya sampai juga di gerbang masuk wisata Gunung Kelud. Saya berhenti sebentar untuk membayar tiket masuk, harga tiket masuk ke Gunung kelud adalah Rp 8.000, tetapi jika Anda berkunjung pada hari Sabtu-Minggu atau hari libur harga tiket naik menjadi Rp 10.000. Dari gerbang pintu masuk, saya lalu melanjutkan perjalanan kembali, mulai dari gerbang masuk kondisi jalanan semakin menanjak dan berkelok - kelok dan bahkan pada beberapa ruas jalan yang menanjak tajam dan ada yang jalannya sempit. Pemandangan khas pegunungan sangat terasa selama perjalanan, udara yang sejuk, pepehonan di kanan kiri, perkebunan warga yang ditanami bermacam tanaman, seperti buah nanas, pemandangan tersebutlah yang akan menemani kita selama perjalanan naik ke Gunung Kelud.
Setelah melewati jalan yang berliku dan menanjak, akhirnya saya sampai juga di tempat parkir wisata Gunung Kelud. Di lokasi parkir yang sangat luas, kita akan di sambut dengan warung - warung makan yang berjejer rapi. Menu yang di sediakan mulai dari nasi pecel, nasi goreng, mie, soto, bakso, lontong kikil dan berbagai camilan.
Dari area parkir, saya berjalan kaki menuju ke tempat duduk yang di tata rapi di sekitar tempat parkir, di tempat ini kita bisa menikmati pemandangan di sekitar Gunung Kelud dengan berduduk-duduk santai, setelah puas menikmati pemandangan, saya menuju ke arah anak gunung kelud. Untuk sampai ke lokasi anak gunung kelud, kita akan melewati terowongan yang panjangnya sekitar 150 m. Di dalam terowongan sudah di pasang lampu agar para wisatawan bisa dengan leluasa berjalan di dalam gelapnya terowongan tersebut. Setelah melewati terowongan dan berjalan sekitar 5 menit akhirnya kita sampai di anak gunung kelud. Sungguh pemandangan yang luar biasa indah dan sangat eksotis. Ditempat ini kita bisa berfoto ria dengan background anak gunung kelud. Disekitar tempat ini juga ada anak tangga ke atas, kita bisa naik ke anak tangga tersebut menuju pos pantau untuk menikmati pemandangan dari tempat yang lebih tinggi.
Setelah puas menikmati pemandangan anak gunung kelud, sempatkan juga untuk merasakan sumber air panas yang terletak dibawah gunung kelud. Lokasinya berada di sebelah kanan sebelum kita memasuki terowongan menuju anak gunung kelud. Yang perlu kita siapkan disini adalah fisik yang harus prima karena untuk menuju sumber air panas gunung kelud, kita harus menuruni tanggga yang lumayan menguras tenaga. Tapi tenang saja, begitu kita sampai di sumber air panas gunung kelud semua rasa lelah Anda akan terbayar lunas karena kita dapat merasakan hangatnya air yang bersumber dari kawah gunung kelud tersebut. Kita bisa berendam atau sekedar menikmati hangatnya air belerang ini, dari posisi kolam air panas ini, kita bisa naik sedikit untuk melihat air terjun belerang yang sangat indah dengan air panasnya yang mengeluarkan asap.
Gunung Kelud meletus
Keindahan Gunung Kelud tersebut serasa hilang sesaat setelah Gunung Kelud meletus pada Kamis 13 Februari 2014 malam. Abu vulkanik menyembur sampai ketinggian 17 kilometer dari puncak Gunung Kelud. Dampak berupa abu vulkanik pada tanggal 14 Februari 2014 dini hari dilaporkan warga telah mencapai Kabupaten Ponorogo. Di Yogyakarta, teramati hampir seluruh wilayah tertutup abu vulkanik yang cukup pekat, melebihi abu vulkanik dari Merapi pada tahun 2010. Ketebalan abu vulkanik di daerah Yogyakarta dan Sleman bahkan diperkirakan lebih dari 2 centimeter. Dampak abu vulkanik juga mengarah ke arah Barat Jawa, dan dilaporkan sudah mencapai Kabupaten Ciamis, Bandung dan beberapa daerah lain di Jawa Barat. Di daerah Madiun dan Magetan jarak pandang untuk pengendara kendaraan bermotor atau mobil hanya sekitar 3-5 meter karena turunnya abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud tersebut sehingga banyak kendaraan bermotor yang berjalan sangat pelan.
Dampak lain dari meletusnya Gunung Kelud di tahun 2014 adalah, Kementerian Perhubungan Indonesia menutup sementara Bandara di Pulau Jawa, seperti Bandara Internasional Juanda di Surabaya , Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang , Bandara Achmad Yani di Semarang , Bandara Adi Sutjipto di Yogyakarta , Bandara Adi Sumarmo di Surakarta , Bandara Tunggul Wulung di Cilacap , dan Bandara Husein Sastranegara di Bandung . Selain itu, Bandara Nusawiru di Pangandaran dan Pangkalan Udara Iswahyudi di Madiun juga ditutup.
Seiring dengan berjalannya waktu, semoga keindahan Gunung Kelud bisa cepat pulih dan memancarkan keindahan alamnya. Sehingga tempat wisata di Kota Kediri ini bisa dbuka kembali untuk umum.
Anak Gunung Kelud di Kediri |
Narsis di rute perjalanan ke Gunung Kelud |
Jalan berkelak-kelok menuju puncak Gunung Kelud di Jawa Timur |
Pemandian air panas belerang di Gunung Kelud |
Tempat istirahat untuk menikmati pemandangan Gunung Kelud |
Jalan menuju terowongan di Gunung Kelud Kediri |