Tuesday, June 30, 2015

Air Terjun Coban Rondo di Malang

coban rondo waterfall

Kota Malang merupakan salah satu kotabesar di Propinsi Jawa Timur. Malangmempunyai banyak potensi wisata yang bisa kita kunjungi jika kita singgah di kotayang berhawa sejuk ini. Obyek wisata di Malangtersebar di berbagai wilayah di kotayang juga berjuluk kota apel tersebut. Tempat wisata di Malangterdiri dari berbagai macam pilihan seperti wisata pantai, museum, pemandian, wahana permainan, kuliner, bahkan air terjun. Salah satu air terjun yang sangat terkenal dan selalu ramai pengunjung adalah air terjun coban rondo.

Kali ini saya akan berbagi pengalaman selama mengunjungi tempat wisata di Malang, yaitu Air Terjun Coban Rondo

Air terjun di Malangbukan hanya Air Terjun Coban Rondo, banyak air terjun cantik lainnya yang berada di Malang, seperti Air Terjun Coban Pelangi, Air Terjun Banyu Anjlok, Air Terjun Sumber Pitu, semua air terjun tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
 
Air terjun Coban Rondo di Malang

Air Terjun Coban Rondo merupakan salah satu air terjun di Malangyang sangat populer di kalangan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Air terjun setinggi 84 meter ini berasal dari sumber mata air Cemoro Dudo. Air terjun ini mulai dibuka untuk umum sejak tahun 1980. Panorama klasik air tejun yang dibalut dengan keindahan alam dan disempurnakan dengan udara pegunungan yang masih sangat alami ini memang menjadi magnet yang luar biasa bagi para wisatawan untuk berkunjung ke air terjun ini.

Letak, akses jalan atau rute menuju Air Terjun Coban Rondo di Malang
Lokasi Air terjun Coban Rondo terletak di lereng Gunung Kawi, Kabupaten Malang yang menurut administrasi pengelolaan hutan masuk dalam wilayah KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Perum Perhutani Malang. Sedangkan menurut administrasi pemerintahan, Coban Rondo berada di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
Patung sapi dan petunjuk arah ke Coban Rondo
Untuk berkunjung ke tempat wisata Air terjun Coban Rondo ini tidak terlalu sulit, berjarak lebih kurang 12 km dari Kota Batu atau sekitar  24 km dari Kota Malang dengan waktu tempuh sekitar 1 jam.  Akses ke Air Terjun Coban Rondo ini sangat mudah dengan jalan yang sudah beraspal baik.  Jika dari jalan raya arah Batu - Pujon, Malang, setelah melalui tanjakan yang landai dan jalan berkelok-kelok dan terkadang tajam, maka akan sampai di puncak perbukitan. Sampai kita menemukan patung sapi dan sebuah papan nama dengan ukuran besar akan memberikan petunjuk untuk belok ke arah kiri keluar dari jalan raya guna menemukan obyek wisata Coban Rondo.

Keunikan dan Legenda Air Terjun Coban Rondo di Malang
Berdasarkan legenda masyarakat sekitar, bahwa asal mula Air Terjun Coban Rondo ini berawal dari sebuah kisah asmara sepasang pengantin baru yang bernama Dewi Anjarwati yang berasal dari Gunung Kawi dan Raden Baron Kusuma dari Gunung Anjasmoro. Menginjak usia pernikahan yang ke Selapan (36 hari), Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke rumah mertuanya di Gunung Anjasmoro. Namun, berdasarkan adat orang Jawa bahwa pengantin yang masih usia selapan belum diperbolehkan meninggalkan rumah terlalu jauh. Oleh karena itu, mereka dilarang untuk pergi ke Gunung Anjasmoro oleh orang tua dari Raden Baron.

Pepohonan hijau di sekitar air terjun Coban Rondo
Tetapi keduanya bersikeras akan berkunjung ke Gunung Anjasmoro dengan segala resiko yang ada. Di tengah perjalanan tiba-tiba muncul Joko Lelono yang ternyata terpikat dengan kecantikan dari Dewi Anjarwati. Akhirnya Raden Baron memerintahkan anak buahnya untuk menyembunyikan Dewi Anjarwati ke sebuah lokasi yang terdapat air terjun (dalam bahasa Jawa disebut Coban). Raden Baron dan Joko Lelono bertempur hebat hingga keduannya gugur. Akibat dari gugurnya suami Dewi Anjarwati, maka statusnya berubah menjadi Janda (dalam bahasa Jawa Rondo). Sejak saat itulah air terjun ini dinamakan Air Terjun Coban Rondo.

Harga tiket masuk dan Fasilitas Air Terjun Coban Rondo di Malang
Biaya tiket masuk ke Air Terjun Coban Rondo sebesar Rp. 15.000, untuk parkir kendaraan roda dua Rp 2.000 dan roda empat Rp 5.000

Harga tiket ini pasti akan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu, untuk update harga tiket masuk ke Air Terjun Coban Rondo terbaru bisa cek disini : http://cobanrondo.com/tiket-coban-rondo

Tempat parkir di air terjun Coban Rondo Malang
Untuk fasilitas di area air terjun Coban Rondo banyak terdapat warung-warung yang menjajakan makanan dengan harga yang cukup terjangkau.  Juga tersedia sarana tempat beribadah bagi umat muslim, area camping ground, tempat parkir yang luas dan toilet.

Penginapan atau Hotel di sekitar Air Terjun Coban Rondo di Malang
Lokasi air terjun Coban Rondo jaraknya tidak terlalu jauh dari kawasan wisata Songgoriti, banyak penginapan, villa ataupun hotel di sekitar kawasan Songgoriti yang bisa kita pilih untuk bermalam di daerah ini, diantaranya :
  • Hotel Arumdalu, lokasinya bagian barat kota Batu dekat dengan Songgoriti, tarif kamar hotel  dimulai dari Rp. 100. 000 – Rp. 300. 000/malam
  • Hotel Grand Palem Batu, lokasi hotel dekat dengan tempat rekreasi Songgoriti, tarif kamar hotel dimulai dari Rp. 150. 000 – Rp. 250. 000/malam


Pengalaman berwisata menikmati Air Terjun Coban Rondo di Malang
Dari jalan raya Batu – Pujon, Setelah melewati jalan yang berkelak-kelok dan berhawa sejuk, akhirnya terlihat juga persimpangan jalan yang terdapat patung sapi dan petunjuk jalan yang mengarahkan ke arah coban rondo, kita tinggal belok kiri dan ikuti saja jalan lurusnya

Tempat pembelian tiket air terjun Coban Rondo
Dari patung sapi perjalanan dilanjutkan sekitar empat kilometer untuk sampai ke air terjun Coban Rondo. Pada dua kilometer sebelum masuk kawasan akan ditemui papan bertulisan "Selamat Datang di Wana Wisata Coban Rondo" Kemudian jalanan terus menurun dan suasana hutan semakin terasa, pohon-pohon berjejer di tepian jalan, sampai kita melihat lahan yang luas dengan warung-warung penjual makanan di sekitarnya, tempat ini adalah tempat parkir kendaraan kita.

Jalan yang kita lewati masih 2 km lagi dari tempat loket ke tempat parkir Coban Rondo
Setelah kita parkir kendaraan, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki untuk menuju air terjun Coban Rondo, jalan setapak yang sudah sangat tertata rapi sejauh 200 meter akan mengantar kita untuk sampai ke lokasi air terjun. Setelah berjalan kaki tidak kurang dari 5 menit, air terjun setinggi 84 meter tersebut sudah mulai kelihatan, hembusan angin membawa percikan air dari air terjun tersebut dan membawa hawa sejuk di muka kita. Gazebo atau tempat duduk banyak di pasang disekitar jalan setapak menuju air terjun, kita bisa duduk santai di gazebo tersebut sambil menikmati suasana sekitar. Yang pasti tidak ketinggalan jepretan kamera aku mainkan untuk mengabadikan pemandangan air terjun Coban Rondo dan alam di sekitarnya.

Jalan setapak menuju air terjun Coban Rondo
Air terjun Coban Rondo mulai kelihatan dari kejauhan
Namun perlu diketahui bahwa ada beberapa peraturan yang harus dipatuhi oleh wisatawan saat berkunjung ke lokasi ini, yakni dilarang mandi atau berada di bawah air terjun dan apabila hujan lebat turun maka pengunjung diwajibkan untuk meninggalkan lokasi wisata, karena ditakutkan akan terjadi banjir atau pun longsor, dan yang paling penting buanglah sampah pada tempatnya, pihak pengelola sudah menyediakan tempat sampah yang tersebar di berbagai sudut lokasi air terjun ini.

Waktunya berphoto di air terjun Coban Rondo
Saya sudah merasakan keindahan dan hawa sejuk di Air Terjun Coban Rondo ini, sekarang giliran Anda yang berkesempatan merasakan keindahannya, selamat berlibur di Malang.

Coban Rondo salah satu air terjun di Malang

Lingkungan di sekitar air terjun Coban Rondo

Air terjun Coban Rondo di Malang

Gazebo tempat bersantai menikmati air terjun Coban Rondo

Narsis berphoto selfie di air terjun Coban Rondo di Malang

Air terjun Coban Rondo dengan ketinggian sekitar 84 meter



Sunday, June 21, 2015

Bukit Malimbu di Lombok

Obyek wisata di Lombok

Berwisata mengunjungi Obyek Wisata di Lombok bagaikan paket komplit untuk menikmati keindahan alam, hampir semua tersaji di Pulau Lombok, mulai keindahan di dasar laut yang bisa kita nikmati dengan ber snorkling di Gili Trawangan, deretan pantai – pantai cantik di selatan Lombok seperti Pantai Kuta, Tanjung Aan, Pantai Seger, Pantai Mawun dan Pantai Selong Belanak, kehidupan suku asli Lombok di Desa Sasak Sade, bahkan nuansa pegunungan dengan hawa sejuknya di Senaru Lombok Utara, beserta beberapa air terjun di Lombok seperti Air Terjun Sendang Gile dan Air Terjun Benang Kelambu. Tidak hanya itu, Pulau Lombok juga mempunyai Gunung Rinjani, salah satu gunung tertinggi di Indonesia, bahkan perbukitan dengan pemandangan langsung ke arah laut lepas  juga dapat kita temui di Lombok, seperti Bukit Merese dan Bukit Malimbu.

Kali ini saya akan berbagi pengalaman selama mengunjungi tempat wisata di Pulau Lombok, yaitu Bukit Malimbu

Menikmati pantai tidak harus dengan bermain ombak yang menerjang tepi pantai dan merasakan halusnya pasir pantai di telapak kaki. Di kawasan bukit Malimbu Lombok, kita bisa menikmati indahnya pantai dengan cara yang tidak biasa, dengan memandanginya dari atas bukit. Menikmati pantai dari ketinggian justru akan semakin membuat kita kagum dengan ciptaan Tuhan dan bersyukur atas anugrah yang diberikan.

Bukit Malimbu Lombok merupakan salah satu tempat wisata kebanggan Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Dari Bukit Malimbu, kita bisa melihat Gunung Agung di Bali jika kondisi cuaca cerah, dan Pulau 3 Gili (Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Air) juga bisa kita lihat secara langsung dari kejauhan.
 
Bukit Malimbu di Lombok
Letak, akses jalan atau rute menuju Bukit Malimbu Lombok
Bukit Malimbu berlokasi tidak jauh dari Pantai Senggigi Lombok, berjarak sekitar 7 km. Lokasi Bukit Malimbu yang berada di tepi jalan bisa kita jumpai saat perjalanan dari Senggigi menuju Gili Trawangan, jika kita menuju Gili Trawangan melalui penyebrangan di Pelabuhan Bangsal.

Jika kita melalui rute perjalanan dari Bandara International Lombok Praya atau BIL menuju ke Gili Trawangan, otomatis kita akan melewati lokasi Bukit Malimbu ini. Rute yang akan kita lewati sebagai berikut, perjalanan dari Bandara International Lombok BIL ke Senggigi bisa menggunakan Bus Damri Bandara dengan harga tiket Rp. 30.000, perjalanan sekitar hampir 2 jam. Jika sudah sampai Senggigi, kita bisa menggunakan jasa rental motor atau mobil yang banyak kita temui di areawisata Pantai Senggigi untuk melanjutkan perjalanan. Perjalanan dari Pantai Senggigi ke Bukit Malimbu bisa kita tempuh sekitar 30 menit dengan kendaraan bermotor,  sangat gampang untuk menemukan lokasi Bukit Malimbu, karena letaknya berada di tepi jalan, tinggal mengikuti jalan raya di tepi pantai tersebut sampai kita menemukan tikungan jalan yang terdapat banyak motor dan mobil parkir di tepi jalan, itulah Bukit Malimbu.
 
Bukit Malimbu di Lombok, lokasinya dekat jalan raya
Keunikan dan keistimewaan Bukit Malimbu Lombok
Bukit Malimbu menyajikan pemandangan indah yang dapat dilihat dari sisi manapun, Bagi Anda yang hobi photography, bisa menjadikan cuaca cerah dengan pemandangan mempesona menjadi moment yang menarik dan bisa diabadikan. Jika dilihat dari atas bukit, kita akan melihat pasir putih yang menghampar luas tepat di depan Bukit Malimbu ini. Gunung Agung yang berada di Bali juga bisa kita lihat secara langsung dari atas Bukit Malimbu ini.
Pulau 3 Gili terlihat di kejauhan dari Bukit Malimbu

Sunset di Bukit Malimbu Lombok

Pada saat kita mengelilingi sekitar bukit ini, kita akan dihadapkan dengan beberapa spot menarik yang tampak seperti lukisan hidup. Beberapa gugusan pohon seperti pohon kelapa, rerumputan hijau dan beberapa orang sedang menaiki boat akan terlihat dari Bukit Malimbu. Hampir semua pengunjung yang datang akan mengabadikan kesempatan tersebut untuk berfoto dengan latar belakang pemandangan yang luar biasa indah. Bukit Malimbu juga sering di gunakan pasangan calon pengantin untuk foto prewedding. Menjelang sore hari, lokasi Bukit Malimbu semakin banyak dikunjungi wisatawan untuk menikmati momentmatahari terbenam atau sunset. Bukit Malimbu merupakan salah satu spot terbaik untuk melihat sunset di Pulau Lombok.

Harga tiket masuk dan Fasilitas Bukit Malimbu Lombok
Para wisatawan yang berkunjung ke Bukit Malimbu Lombok tidak perlu membayar tiket masuk sama sekali, dengan kata lain gratis. Pengunjung hanya membayar biaya parkir kendaraan mereka saja. Failitas tempat parkir dilokasi ini juga sangat luas di tepi jalan, ada beberapa penjual makanan yang menyediakan minuman hangat, seafood dan jagung bakar di dekat area parkir.
 
View Bukit Malimbu .. tempat yang pas buat berphoto
Penginapan atau Hotel di Bukit Malimbu Lombok
Daerah keramaian di sekitar Bukit Malimbu berada di daerah wisata Senggigi yang berjarak sekitar 7 km, secara otomatis juga terdapat banyak penginapan, hotel ataupun homestay di Senggigi. Jadi sangat disarankan untuk memilih penginapan di daerah ini. Hotel besar seperti Hotel Sheraton Senggigi dengan rate jutaan rupiah permalam bahkan homestay dengan rate hanya ratusan ribu bisa kita pilih untuk akomodasi bermalam selama menikmati wisata di Pulau Lombok.


Pengalaman berwisata menikmati Bukit Malimbu Lombok
Entah sudah berapa kali saya mengunjungi lokasi wisata Bukit Malimbu ini, dikarenakan lokasinya yang mudah dicapai, dan pemandangan yang luar biasa indah adalah faktor yang membuat saya tidak ada bosannya untuk datang ke tempat ini. Hanya dengan membayar biaya parkir motor Rp. 2.000, keindahan alam lombok di Bukit Malimbu sudah bisa saya nikmati.

Dari tempat parkir motor yang berada di tikungan tepi jalan, kita sudah bisa menikmati bentangan alam yang sangat memanjakan mata, deretan perbukitan hijau membatasi pandangan mata kita disalah satu sisi, dan disisi lainnya lautan biru membentang dengan luasnya. Dari tempat parkir, kita akan melewati beberapa warung penjual makanan yang menawarkan menu seafood, beberapa jajanan gorengan, minuman, dan yang menjadi favorit saya di warung tersebut adalah jagung bakarnya. Jagung bakar bisa kita nikmati dengan duduk santai di tepian bukit sambil menikmati pemandangan laut lepas dan deretan perbukitan hijau.
Bersantai menikmati pemandangan Bukit Malimbu Lombok

Hawa dingin dan hembusan angin yang akan kita rasakan jika kita datang ke tempat ini menjelang sore hari, nikmati ketenangan dengan duduk-duduk santai di rerumputan hijau yang ada di tempat ini, akan membuat pikiran kita fresh dan sejenak melupakan keruwetan pikiran. Jika kita berjalan agak ke ujung bukit, kita akan menemui deretan pohon kelapa, dan ditempat inilah moment terbaik menikmati sunset bisa kita dapatkan, dan tentu saja jika kondisi cuaca cerah kita bisa melihat Gunung Agung di Bali dari kejauhan.
 
Gunung Agung terlihat dari Bukit Malimbu Lombok saat sunset

Saya sudah merasakan keindahan dan ketenangan Bukit Malimbu di Lombok ini, sekarang giliran Anda yang berkesempatan merasakan keindahannya, selamat berlibur di Lombok

Berphoto narsis di Bukit Malimbu Lombok
Bukit Malimbu Lombok saat siang hari .. perpaduan warna hijau dan biru

Bergaya saat menikmati sunset di Bukit Malimbu Lombok

Baju biruku berwarna senada dengan birunya laut di Bukit Malimbu

Bukit Malimbu ... obyek wisata di Pulau Lombok

Deretan pohon kelapa dan warga lokal di Bukit Malimbu

Wednesday, June 10, 2015

Pantai Pulau Merah di Banyuwangi

Obyek wisata di Banyuwangi

Banyuwangi adalah Kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Jawa. Disebelah utara, Banyuwangi berbatasan dengan Kabupaten Situbondo, sedangkan sebelah timur berbatasan dengan selat Balidan sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. Banyuwangi yang terkenal dengan sebutan the sun rise of java mempunyai banyak potensi wisata yan bisa membuat Banyuwangi menjadi salah satu tujuan wisata di Propinsi Jawa Timur, Tempat Wisata di Banyuwangi diantaranya ada Kawah Ijen yang terkenal dengan blue fire dan kawah hijaunya, Taman Nasional Baluran seperti  layaknya Padang Savana di Africa, Pantai Plengkung atau G Land yang terkenal dengan ganasnya ombak yang merupakan surga bagi peselancar – surfer yang berkelas dunia, Grenn bay atau Teluk Hijau - Ijo, dan Pantai Sukamade salah satu pantai yang terkenal dengan tempat konservasi untuk habitat penyu. Dan satu lagi yang bisa menjadi icon wisata Banyuwangi adalah Pantai Pulau Merah, pantai berpasir putih halus ini bisa menjadi tujuan wisata keluarga jika berkunjung ke Banyuwangi.

Kali ini saya akan berbagi pengalaman selama mengunjungi tempat wisata di Banyuwangi, yaitu Pantai Pulau Merah

Pantai Pulau Merah atau Red Island adalah sensasi wisata terbaru yang dimiliki Banyuwangi, Jawa Timur. Pulau kecil yang tidak jauh dari bibir pantai itu menjadi ikon wisata paling menarik perhatian dan paling banyak dikunjungi. Lokasinya yang langsung menghadap Samudera Hindia membuat pantai ini memiliki banyak keunikan.
Pantai Pulau Merah atau Red Island di Banyuwangi

Letak, akses jalan atau rute menuju Pantai Pulau Merah Banyuwangi
Lokasi Pantai Pulau Merah berada dekat dengan pemukiman penduduk di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Akses jalan ke Pantai pulau Merah terbilang mulus dan beraspal, sehingga menjadikannya tujuan wisata warga Banyuwangi dan penikmat wisata pantai dari berbagai daerah. Pantai Pulau Merah yang termasuk bagian dari rangkaian pantai di selatan Jawa Timur bisa ditempuh dalam waktu 2.5 jam menggunakan kendaraan roda empat atau sepeda motor dari Kota Banyuwangi atau berjarak sekitar 60 km dari pusat Kota Banyuwangi. Di sepanjang perjalanan di pusat Kota Banyuwangi dan hampir disetiap sudut jalan tersedia rambu-rambu penunjuk yang akan mengarahkan kita menuju kawasan wisata Pantai Pulau Merah ini.

Keunikan dan keistimewaan Pantai Pulau Merah Banyuwangi
Pantai Pulau Merah dikenal karena sebuah bukit hijau kecil bertanah merah yang terletak di dekat bibir pantai. Bukit ini dapat dikunjungi dengan berjalan kaki saat air laut surut. Kawasan wisata ini dikelola oleh Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, KPH Banyuwangi Selatan. Nama Pulau Merah dikaitkan pada sebuah bukit kecil di tepi pantai yang memiliki tinggi sekitar 200 meter. Bukit tersebut memiliki tanah berwarna merah dan ditutupi oleh vegetasi hijau sehingga tidak terlalu tampak warna aslinya. Bukit ini bisa diakses pada saat air sedang surut.

Bukit di tepi pantai yang menjadi icon Pantai Pulau Merah Banyuwangi

Pantai Pulau Merah mirip Pantai Kuta di Bali namun ombaknya lebih bergulung, karena itu memungkinkan peselancar melakukan manuver dengan teknik tubes. Ombak di Pantai Pulau merah dipastikan bisa menjadi tujuan peselancar pemula, amatir maupun  profesional karena memiliki ketingian rata-rata dua meter. Hal ini berbeda dengan Pantai Plengkung atau G Land yang lebih banyak dinikmati peselancar profesional.
Daya tarik lain dari pantai ini adalah lokasinya yang berdekatan dengan desa nelayan Pancer. Kita dapat pula memanfaatkan rumah warga untuk menginap, karena masih belum ada hotel di sekitar lokasi wisata ini.
Bagi kalangan penggemar fotografi, sunset pulau merah adalah salah satu spot sunset paling bagus di Banyuwangi. Tidak banyak pedagang asongan yang ditemui disini sehingga pantai ini tampak bersih dan asri. Pada saat liburan tempat ini akan semakin ramai dikunjungi masyarakat.

Penginapan atau Hotel di sekitar Pantai Pulau Merah Banyuwangi
Lokasi pantai ini jauh dari pusat kota, sehingga belum ada hotel yang dibangun di sekitar pantai ini. Namun jangan khwatir, jika kita memutuskan untuk menginap di sekitar Pantai Pulau Merah, kita bisa menggunakan rumah penduduk yang senggaja disewakan untuk para wisatawan yang ingin bermalam di pantai ini. Saat itu saya sempat bermalam di lokasi ini dengan menyewa kamar atau homestay di rumah penduduk seharga Rp. 150.000 permalam perkamar, kamarnya lumayan bersih dan satu rumah berisi 3 kamar dan saat itu terisi semua oleh penggunjung yang lain.

Harga tiket masuk dan Fasilitas Pantai Pulau Merah Banyuwangi
Pantai ini disukai sebagai salah satu tujuan wisata keluarga yang menarik di Banyuwangi, merupakan tempat favorit untuk menikmati sunsetdan angin khas pantai, berfoto, bermain pasir, berjemur, dan sebagainya. Untuk dapat masuk ke lokasi pantai, kita harus membayar biaya tiket masuk Pantai Pulau Merah sebesar Rp 2.500 per orang.
Tempar parkir yang luas di Pantai Pulai Merah Banyuwangi

Sebagai tempat wisata untuk umum, pihak pengelola sudah melengkapi pantai ini dengan fasilitas penunjang, diantaranya tempat parkir kendaraan yang sangat luas, warung atau tempat makan disekitar pantai untuk kebutuhan para pengunjung, payung pantai yang disewakan dan berjejer rapi di tepian pantai, gardu pandang untuk mengawasi semua pengunjung pantai, dan penginapan atau homestay.
Payung pantai yang disewakan untuk pengunjung

Pengalaman berwisata menikmati Pantai Pulau Merah Banyuwangi
Setelah turun dari Kawah Ijen, rencana selanjutnya ingin berkunjung ke Pantai Pelengkung atau G Land, bermodal nekat dan GPS di handphone karena tidak tahu jalan, saat itu saya dan teman satu motor memacu kendaraan menuju Pantai yang dimaksud. Setelah sampai di pusat Kota Banyuwangi rencana ke Pantai Pelengkung berubah setelah melihat petunjuk jalan yang mengarahkan ke Pantai Pulau Merah yang terpampang di sudut kota, jujur saja, sebelumnya saya dan teman satu perjalanan belum tahu apa itu Pantai Pulau Merah, bahkan belum pernah mendengar sebelumnya. Saya menyempatkan search di google saat itu mencari tahu soal Pantai Pulau Merah, dan hasilnya terpampang foto-foto yang membuat saya ingin segera kesana.
Selamat datang di Red Island atau Pantai Pulau Merah

Matahari bersinar dengan teriknya saat itu sekitar pukul 1 siang, laju motor aku arahkan mengikuti petunjuk jalan ke Pantai Pulau Merah, cukup jauh perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi ke Pantai Pulau Merah, yang membuat salut yaitu semua persimpangan jalan terpampang jelas petunjuk arah menuju ke pantai ini
.
Setelah perjalanan hampir 2.5 jam, akhirnya sampai juga di lokasi Pantai Pulau Merah, hari menjelang sore, dan saya putuskan untuk bermalam di salah satu rumah warga disekitar pantai dengan membayar Rp. 150.000 permalam, setelah istirahat sebentar di penginapan, waktunya explore sunset di Pantai Pulau Merah.

Pemandangan matahari terbenam atau sunset di pantai Pulau Merah sungguh indah, laut berubah menjadi kuning keemasan, kamerapun aku keluarkan untuk mengabadikan moment indah tersebut, air dan hawa dingin sudah mulai terasa, waktunya kembali ke penginapan untuk istirahat.

Salah satu bidikan kamera saat sunset di Pantai Pulau Merah Banyuwangi

Tak terasa hari sudah berganti pagi, waktunya untuk melanjutkan menikmati keindahan Pantai Pulau Merah. Sebelum explore pantai ini, saya sempatkan untuk makan pagi di warung dekat pantai untuk mengisi tenaga, dan berlanjut menyusuri tepian pantai untuk hunting photo dan berfoto ria dengan pemandangan indah di Pantai Pulau Merah ini. Setelah puas jepret foto sana-sini, akhirnya menjelang siang balik ke penginapan untuk packing ulang dan melanjutkan ke Kota Jember untuk menikmati eventJember Fashion Carnaval – JFC dan berkunjung ke Tanjung Papuma .


Saya sudah merasakan keindahan Pantai Pulau Merah ini, sekarang giliran Anda yang berkesempatan merasakan keindahannya, selamat berlibur di Banyuwangi.  


Puas hunting photo giliranku yang photo narsis di Pantai Pulau Merah 

Salah satu sudut pantai Pulau Merah di Banyuwangi

Perahu nelayan bersandar di tepi Pantai Pulau Merah Banyuwangi

Hamparan pasir putih halus di Pantai Pulau Merah

Sisi kanan dari Pantai Pulau Merah Banyuwangi

Pantai Pulau Merah salah satu obyek wisata di Banyuwangi